Senin, 16 Maret 2015

Tanjung Karang Donggala, Merah dan Putih Ikanku

Sebuah Perahu Katinting bergerak dari desa Loli Tasiburi menuju Tanjung Karang Kabupaten Donggala. Perjalanan susur pantai malam hari itu (16/8) adalah hal pertama yang kami lakukan dalam memperingati HUT RI ke 69. Dengan perahu nelayan bermesin, diapit dua sema-sema penyanggah melaju menyusuri pantai Donggala di ditengah pekatnya malam. Kerlap-kerlip lampu kendaran yang hilir mudik  dijalan poros Palu Donggala, terlihat seperti kunang-kunang yang berterbangan. Ada beberapa spot perayaan di beberapa desa yang kami lalui sebagai bentuk kebahagiaan masyarakat menjelang peringatan HUT RI yang akan dilaksanakan esok hari. Perahu katinting kami sesekali terombang ambing dibelai ombak pantai Donggala. Tanpa terasa sudah satu jam perjalanan kami lalui, suara mesin katinting pun sudah melemah pertanda stok bahan bakar semakin menipis. Perlahan perahu mendekati dermaga tua Donggala untuk mengisi bahan bakar. Perjalanan kami teruskan dan semakin seru karena kami ditemani bulan tua yang nampak malu-malu bersembunyi di balik awan. Sinarnya terpancar di atas permukaan laut dengan ombak kecilnya yang saling berkejaran membuat suasana malam itu begitu indah.  Perahu kami dekatkan dan tambatkan disebuah jangkar tali (Tomba-tomba) yang kami temui. Mesin katinting dimatikan sembari menyiapkan peralatan memancing. Sementara air laut belum juga tenang masih berombak, berkali-kali  ombak menabrak dan merayapi dinding perahu. Kondisi tersebut tak menyurutkan semangat kami memancing dimalam proklamasi. Ketika arus mulai reda mulailah pancing saya dimakan ikan. Satu demi satu ikan warna merah yang nama lokalnya “Sogo”, bersisik tajam begitu mudahnya naik keperahu. Tanpa terasa waktu subuh telah tiba, umpan dipancingku dilahap oleh Ikan jenis Bobara atau nama kerennya Blue eye travalla muda berwarna Putih. Upaya menaikan ikan ini sedikit mendapat hambatan karena ikan ini cukup tangguh melakukan perlawanan. Tarik ulur pun terjadi dan akhirnya ikan putih itupun menyerah dan bisa dinaikan ke Perahu. Maka lengkaplah warna yang secara kebetulan ikan yang saya dapatkan berwarna merah dan putih melambangkan bendara Republik Indonesia.  Selamat Ulang Tahun Republik Indonesia yang 69. Terlintas dibenakku begitu besar makna dari perjalanan mancing malam sampai pagi itu, begitu mudahnya ikan warna merah itu dinaikan ke Perahu, melambangkan keberanian manusia yang penuh amarah bertikai sampai harus membunuh sesamanya hanya karena masalah sepele. namun sulitnya mendapatkan ikan putih itu sesulit manusia merebut kesucian hati dan jiwa butuh kesabaran dan perjuangan mendapatkannya, Perlawanan Ikan putih sangat menantang dan sulit untuk dilupakan. (zal)      

Tidak ada komentar:

Al-Quran On Line

Search in the Quran
Search in the Quran:
in
Download Islamic Softwares FREE | Free Code
www.SearchTruth.com